EMERGENCY
08112822319
CALL CENTER
0274-550060

+628112822319

0274-550060

0811-8550-060
Psikotropika: Manfaat, Jenis, dan Penggunaannya dalam Dunia Medis
30 Juli 2025   Admin

Psikotropika adalah obat yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat dan dapat memengaruhi suasana hati, pikiran, serta perilaku seseorang. Dalam dunia medis, obat ini banyak digunakan untuk membantu mengatasi berbagai gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, bipolar, hingga gangguan tidur.

Namun, penggunaan psikotropika tidak bisa sembarangan. Penting untuk mengetahui manfaat, jenis, hingga risikonya agar penggunaan obat ini tetap aman dan sesuai dengan aturan medis.


Apa Itu Psikotropika?

Secara sederhana, psikotropika adalah obat yang memengaruhi kerja otak dan sistem saraf pusat. Obat ini bekerja dengan menyeimbangkan kadar zat kimia di otak (neurotransmitter) seperti serotonin, dopamin, norepinefrin, dan GABA. Ketidakseimbangan zat ini seringkali menjadi penyebab gangguan kesehatan mental.


Perbedaan Psikotropika dan Narkotika

Meskipun sering disamakan, psikotropika berbeda dengan narkotika. Berikut perbedaannya:

  • Narkotika: Obat yang umumnya digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, namun bisa menimbulkan efek seperti kantuk, halusinasi, atau euforia.

  • Psikotropika: Obat yang berfungsi memengaruhi kondisi mental dan emosional seseorang, seperti mood, persepsi, dan perilaku.

Keduanya memiliki potensi menyebabkan ketergantungan, sehingga penggunaannya harus selalu di bawah pengawasan dokter.


Jenis-Jenis Psikotropika di Indonesia

Pemerintah Indonesia mengelompokkan psikotropika ke dalam empat golongan berdasarkan potensi ketergantungan dan penggunaannya:

1. Psikotropika Golongan I

  • Efek adiktif sangat tinggi

  • Menimbulkan halusinasi dan perubahan suasana hati drastis

  • Dilarang untuk terapi medis

  • Hanya digunakan untuk penelitian

  • Contoh: LSD, MDMA (ekstasi), DOM

2. Psikotropika Golongan II

  • Masih memiliki efek candu yang kuat

  • Dapat digunakan untuk riset medis dengan izin khusus

  • Sebagian besar sudah masuk kategori narkotika golongan I

  • Contoh: Amfetamin, Deksamfetamin, Metilfenidat

3. Psikotropika Golongan III

  • Potensi adiktif sedang

  • Masih bisa digunakan untuk terapi medis dengan resep dokter

  • Contoh: Kodein, Pentazosin, Glutetimid

4. Psikotropika Golongan IV

  • Efek ketergantungan paling ringan

  • Umum digunakan untuk pengobatan gangguan mental

  • Contoh: Diazepam, Nitrazepam, Clobazam, Lexotan


Manfaat Penggunaan Psikotropika Secara Medis

Jika digunakan dengan benar, psikotropika dapat sangat membantu dalam menangani berbagai gangguan kesehatan mental dan neurologis, antara lain:

  • Gangguan kecemasan

  • Depresi

  • Gangguan tidur (insomnia)

  • Skizofrenia

  • Gangguan bipolar

  • Sindrom kelelahan kronis

  • Penyakit Parkinson

Tentunya, semua penggunaan psikotropika harus berdasarkan diagnosis dan resep dari dokter spesialis, seperti psikiater atau neurolog.


Risiko dan Dampak Penyalahgunaan Psikotropika

Penyalahgunaan psikotropika—baik karena konsumsi tanpa resep atau digunakan di luar dosis—dapat menimbulkan dampak serius:

  • Penurunan fungsi otak dan jantung

  • Kerusakan hati dan ginjal

  • Mual, muntah, dan kantuk berat

  • Penurunan kesadaran hingga koma

  • Overdosis

  • Infeksi berbahaya dari penggunaan jarum suntik, seperti hepatitis atau HIV/AIDS


Konsultasi Gangguan Mental di RS Happy Land

RS Happy Land Medical Centre menyediakan layanan psikiatri dan konsultasi kesehatan jiwa yang dilakukan langsung oleh dokter spesialis. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala gangguan mental atau sedang menjalani pengobatan dengan psikotropika, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

💬 Daftar via WhatsApp: +62 811-8550-060
📱 Gunakan Mobile JKN untuk pendaftaran pasien BPJS