Namun, penggunaan psikotropika tidak bisa sembarangan. Penting untuk mengetahui manfaat, jenis, hingga risikonya agar penggunaan obat ini tetap aman dan sesuai dengan aturan medis.
Secara sederhana, psikotropika adalah obat yang memengaruhi kerja otak dan sistem saraf pusat. Obat ini bekerja dengan menyeimbangkan kadar zat kimia di otak (neurotransmitter) seperti serotonin, dopamin, norepinefrin, dan GABA. Ketidakseimbangan zat ini seringkali menjadi penyebab gangguan kesehatan mental.
Meskipun sering disamakan, psikotropika berbeda dengan narkotika. Berikut perbedaannya:
Narkotika: Obat yang umumnya digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, namun bisa menimbulkan efek seperti kantuk, halusinasi, atau euforia.
Psikotropika: Obat yang berfungsi memengaruhi kondisi mental dan emosional seseorang, seperti mood, persepsi, dan perilaku.
Keduanya memiliki potensi menyebabkan ketergantungan, sehingga penggunaannya harus selalu di bawah pengawasan dokter.
Pemerintah Indonesia mengelompokkan psikotropika ke dalam empat golongan berdasarkan potensi ketergantungan dan penggunaannya:
Efek adiktif sangat tinggi
Menimbulkan halusinasi dan perubahan suasana hati drastis
Dilarang untuk terapi medis
Hanya digunakan untuk penelitian
Contoh: LSD, MDMA (ekstasi), DOM
Masih memiliki efek candu yang kuat
Dapat digunakan untuk riset medis dengan izin khusus
Sebagian besar sudah masuk kategori narkotika golongan I
Contoh: Amfetamin, Deksamfetamin, Metilfenidat
Potensi adiktif sedang
Masih bisa digunakan untuk terapi medis dengan resep dokter
Contoh: Kodein, Pentazosin, Glutetimid
Efek ketergantungan paling ringan
Umum digunakan untuk pengobatan gangguan mental
Contoh: Diazepam, Nitrazepam, Clobazam, Lexotan
Jika digunakan dengan benar, psikotropika dapat sangat membantu dalam menangani berbagai gangguan kesehatan mental dan neurologis, antara lain:
Gangguan kecemasan
Depresi
Gangguan tidur (insomnia)
Skizofrenia
Gangguan bipolar
Sindrom kelelahan kronis
Penyakit Parkinson
Tentunya, semua penggunaan psikotropika harus berdasarkan diagnosis dan resep dari dokter spesialis, seperti psikiater atau neurolog.
Penyalahgunaan psikotropika—baik karena konsumsi tanpa resep atau digunakan di luar dosis—dapat menimbulkan dampak serius:
Penurunan fungsi otak dan jantung
Kerusakan hati dan ginjal
Mual, muntah, dan kantuk berat
Penurunan kesadaran hingga koma
Overdosis
Infeksi berbahaya dari penggunaan jarum suntik, seperti hepatitis atau HIV/AIDS
RS Happy Land Medical Centre menyediakan layanan psikiatri dan konsultasi kesehatan jiwa yang dilakukan langsung oleh dokter spesialis. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala gangguan mental atau sedang menjalani pengobatan dengan psikotropika, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
💬 Daftar via WhatsApp: +62 811-8550-060
📱 Gunakan Mobile JKN untuk pendaftaran pasien BPJS