Pap smear adalah pemeriksaan sederhana yang bertujuan mendeteksi perubahan sel pada leher rahim atau serviks. Pemeriksaan ini penting karena mampu menemukan kelainan sel sejak dini sebelum berkembang menjadi kanker serviks. Kanker serviks termasuk salah satu jenis kanker yang paling banyak dialami wanita, sehingga deteksi dini menjadi langkah penting untuk pencegahan.
Sayangnya, banyak wanita belum rutin melakukan Pap smear karena kurangnya informasi. Padahal, pemeriksaan ini dapat membantu mengurangi risiko kanker serviks dengan mengetahui perubahan sel sejak awal.
Pemeriksaan Pap smear dianjurkan mulai usia 21 tahun dan dilakukan setiap tiga tahun. Ketika memasuki usia 30 tahun ke atas, Pap smear biasanya dianjurkan bersamaan dengan tes HPV. Pemeriksaan gabungan ini dapat dilakukan setiap lima tahun.
Jika memilih Pap smear tanpa tes HPV, pemeriksaan tetap dianjurkan setiap tiga tahun. Dokter mungkin menyarankan pemeriksaan lebih sering apabila ada kondisi kesehatan tertentu seperti:
Riwayat infeksi HIV
Temuan sel prakanker pada pemeriksaan sebelumnya
Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Agar hasil pemeriksaan lebih akurat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Hindari berhubungan seksual selama 2 sampai 3 hari sebelum pemeriksaan
Hindari penggunaan sabun pembersih khusus vagina
Lakukan pemeriksaan beberapa hari sebelum atau setelah menstruasi
Persiapan ini membantu dokter mendapatkan sampel sel yang lebih baik.
Pap smear dilakukan di ruang pemeriksaan dengan prosedur singkat. Anda akan diminta berbaring di tempat periksa dengan posisi kaki terbuka. Dokter kemudian memasukkan alat bernama spekulum untuk membuka area vagina.
Setelah itu, dokter mengambil sampel sel dari leher rahim menggunakan sikat halus atau kapas panjang. Sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium untuk melihat ada tidaknya perubahan sel.
Pap smear tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi beberapa wanita mungkin merasakan sedikit tekanan atau rasa tidak nyaman saat spekulum dimasukkan. Sensasi tersebut umumnya hanya berlangsung singkat.
Meskipun sangat membantu, hasil Pap smear tidak selalu akurat seratus persen. Ketidakakuratan dapat terjadi karena:
Jumlah sampel yang kurang
Adanya peradangan
Adanya darah yang menutupi sampel sel
Jika hasil menunjukkan kelainan, dokter akan menjelaskan langkah selanjutnya sesuai kondisi Anda.
Hasil Pap smear yang menunjukkan sel abnormal tidak selalu berarti kanker. Dokter mungkin menyarankan pemeriksaan ulang setelah beberapa waktu atau pemeriksaan lanjutan seperti kolposkopi. Kolposkopi memungkinkan dokter melihat leher rahim lebih jelas menggunakan alat pembesar khusus.
Pemeriksaan lanjutan membantu memastikan apakah perubahan sel tersebut memerlukan perawatan tertentu.
Pap smear adalah pemeriksaan penting yang perlu dilakukan secara rutin untuk mendeteksi kanker serviks sedini mungkin. Wanita yang sudah aktif secara seksual, Jika Anda memiliki keluhan tertentu atau ragu mengenai jadwal pemeriksaan, konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan rekomendasi yang sesuai.